1 berikut yang termasuk cara membuat ringkasan yang baik, kecuali a. membaca naskah asli b. menggunakan interpretrasi pengarang c. mencatat gagasan pokok d. menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk 2. hal yang perlu dilakukan oleh pembuat ringkasan ialah membaca naskah asli secara keseluruhan, maksudnya adalah beriku, kecuali Lukas15:4). 2 bagian dari homiletika / cara Khotbah yang benar: 1) Isi (content) dari khotbah. 2) Penyampaian (delivery) dari khotbah. Ada pengkhotbah yang bisa menyusun isi khotbahnya, tetapi penyampaiannya jelek. Ada juga yang sebaliknya. Pengkhotbah yang baik harus bisa dua-duanya. Hal-hal yang penting dalam khotbah (topik maupun expository): 12Tips Menjaga Kebersihan Diri yang Perlu Anda Biasakan dari Sekarang. Ditulis oleh Novi Sulistia Wati Diperbarui Jul 02, 2021 Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. Aktivitas mencuci tangan, mandi, sikat gigi dan lainnya adalah hal yang sering Anda lakukan. Anda juga pasti tahu bahwa hal tersebut dilakukan untuk Metode3: Instal ulang Word (Office) CATATAN: Metode ini adalah mode perbaikan yang paling agresif. Mode ini mengatur ulang Word ke pengaturan defaultnya, kecuali untuk pengaturan yang disimpan di templat global Anda ( Normal.dotm).Untuk melakukan ini di Word 2003 dan versi Word yang lebih lama, ikuti langkah-langkah ini: nQLY. Ringkasan adalah – Pengertian, Ciri, Tujuan, Manfaat, Cara Membuat dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Ringkasan yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, tujuan, manfaat, cara membuat dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Ringkasan adalah dalah presentasi dari kejadian atau peristiwa yang panjang disajikan secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas menyajikan hasil esai panjang dan disajikan dalam bentuk pendekdan singkat. Ringkasan memiliki perbedaan dengan gambaran, meskipun sering disajikan untuk dua istilah, tetapi sebenarnya kedua istilah itu berbeda. Untuk ringksan adalah hasil dari karangan yang asli tetapi dalam penyajiannya harus tetap mempertahankan urutan dan rumusan yang asli dari pengarangnya. Ikhtisar adalah sebaliknya, gambaran dari pengaturan tidak memerlukan atau perlu sistematis atau tidak sesuai dengan pengaturan asli dan tidak perlu proporsional atau tidak memerlukan konten dari semua hasil karangan itu. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Kritik Seni adalah Ciri-Ciri Ringkasan Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri ringkasan, terdiri atas Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang padat. Dalam meringkas kita mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu bacaan sehingga menjadi bentuk yang lebih padat. Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. Kita mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri apa yang diungkapkan oleh sang penulis. Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam meringkas kita harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kita buat tetap mewakili naskah bacaan aslinya. Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah asli. Meskipun kita menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya. Menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang. Pada prinsipnya, meringkas berarti membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh karena itu, kalimat-kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat namun tidak menghilangkan unsur-unsur estetika dari naskah aslinya. Tujuan Membuat Ringkasan Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu. Seorang penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian Esai Manfaat Ringkasan Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang. Rangkuman memuat ide- ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, kita seakan- akan memahami keseluruhan buku secara utuh. Cara Membuat Ringkasan Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan biasanya tahu cara membuat ringkasan yang baik. Tetapi di sampin gitu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa, mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi. Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain Membaca Naskah Asli Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kalihingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapatmenjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judulsebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yangterkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isidari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan. Mencatat Gagasan Utama Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang,maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu. Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu pentingatau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang terpenting tujuandari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk menyusun sebuah ringkasan dengan menggunakan pokok-pokok yangtelah dicatat. Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan,maka dalam pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensi untuk memperjelas gagasan utama tadi. Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk mejelaskan gagasan utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan atau tidak dihilangkan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian Novel Menurut Para Ahli Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea kedudukannya lebih penting daripada alinea yang mendahuluinya. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat. Mengadakan Reproduksi Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Ketentuan Tambahan Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah mengerjakan segalasesuatunya dengan sebaik-baiknya. Adapun bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya Sebaiknya dalam menyusun ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan ataulebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. Tidak berarti cara kerja ringkasan hanya merupakan ringkasan kalimat-kalimat saja. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yangakan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karanganasli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Wawancara adalah Contoh Ringkasan Berau Bara Abadi merupakan perusahaan pertambangan batubara yang terletak di Kampung Gunung Sari Kecamatan Segah Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur. Dalam perencanaan penambangan endapan batubara perlu dilakukan analisis kestabilan lereng. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan penambangan, seperti penggalian pada suatu massa batuan akan menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tegangan pada lereng tersebut yang mengakibatkan terganggunya kestabilan lereng dan pada akhirnya dapat menyebabkan rayapan bahkan lereng longsor. Oleh karena itu, PT. Berau Bara Abadi mengadakan penyelidikan geoteknik di empat lubangbor, yaitu GT 01, GT 02, GT 03 dan GT 04. Dari setiap lubang bor tersebut akan diambil beberapa conto batuan yang akan diuji sifat fisik dan mekanik batuan di laboratorium. Dari hasil uji laboratorium tersebut diperoleh karakteristik dari massa batuan yang kemudian akan digunakan sebagai masukan dalam perancangan lereng. Untuk variasi material pembentuk lereng mengikuti litologi. Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng metode elemen hingga dengan menggunakan bantuan Metode Elemen Hingga. Nilai Strength Reduction Factor SRF minimum yang direkomendasikan untuk lereng keseluruhan SRF >1,20. Pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis kemungkinan longsor yang akan terjadi pada daerah penelitian dengan memanfaatkan kontur regangan dari hasil analisis dengan metode elemen hingga disamping itu juga dipengaruhi oleh nilai kuat tekan batuan. Menurut Bieniawski, 1973, tanah adalah suatu material bentukan alam yang memiliki kuat tekan kurang dari 1 MPa, dan menurut Johnstone, 1991 Batuan lunak adalah suatu material yang memiliki kuat tekan antara 0,25MPa – 25MPa Longsor busur dapat terjadi pada tanah atau batuan lunak. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Historiografi adalah Parameter sifat fisik dan sifat mekanik yang digunakan dalam perancangan lereng keseluruhan adalah hasil pengujian di laboratorium mekanika batuan dan mekanika tanah. Kriteria keruntuhan yang digunakan adalah kriteria Mohr-Coulomb. Dari hasil analisis dapat disimpulkan, bahwa rekomendasi untuk geometri lereng penambangan yaitu lebar berm 5 m, tinggi 5 m dengan sudut kemiringan 450. Geometri lereng keseluruhan untuk Penampang A-A’ dengan tinggi 51,13 m dan sudut kemiringan sebesar 31o, untuk lereng Penampang E-E’ dengan tinggi 66,61m dan sudut kemiringan sebesar 29o. Potensi longsor yang mungkin terjadi di daerah penelitian adalah longsor busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah geometri lereng, dan tinggi muka air tanah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Stabilisasi lereng dengan menggunakan teknik Water Control yaitu dengan cara pengendalian air permukaan dan pengendalian air tanah. Demikian Pembahasan Tentang Ringkasan adalah – Pengertian, Ciri, Tujuan, Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Semoga Bermanfaat Buat Para Sahabat Setia … 😀 Ringkasan atau rangkuman adalah bentuk singkat suatu bacaan dengan tetap mempertahankan keaslian, urutan penyajian, dan sudut pandang pengarang. Ringkasan merupakan hasil dari proses kegiatan merangkum atau meringkas. Tujuan menyusun ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah teks. Untuk dapat membuat ringkasan yang baik maka perlu diperhatikan langkah-langkah dan hal-hal penting dalam meringkas berikut. Langkah-Langkah Membuat Ringkasan Dalam pembuatan ringkasan, sebaiknya kita membaca teks yang akan diringkas dengan cermat. Langkah-langkah pembuatan ringkasan sebagai berikut. 1. Membaca Seluruh Teks Bacaan Agar dapat membuat ringkasan dengan baik, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membaca teks bacaan dengan cermat. Teks bacaan dapat dibaca dalam hati maupun dengan bersuara. Tujuan dari membaca teks ini untuk mengetahui maksud dari cerita yang disampaikan. 2. Baca Teks Secara Berulang Bagi yang pertama kali meringkas teks bacaan maka perlu membaca teks tersebut secara berulang-ulang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam kesan utama atau maksud dari teks tersebut. Jika sudah berulang kali melakukan kegiatan meringkas, maka akan semakin sedikit pengulangan membaca karena kemampuan memahami teks bacaan sudah baik. 3. Catat Gagasan Utama Tiap Paragraf Sembari membaca teks secara berulang, silakan sambil mencatat gagasan utama/ide pokok/pokok pikiran dari setiap paragraf. Biasanya gagasan utama ini terletak di kalimat utama. Kalimat utama merupakan kalimat yang paling umum dari sebuah paragraf, yang dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain. Dengan membaca secara berulang-ulang, maka dengan sendirinya kalian akan memahami letak gagasan utama dari paragraf tersebut. 4. Mengembangkan Dengan Kalimat Baru Dari hasil kumpulan gagasan utama pada langkah ketiga bisa dikembangkan dengan kalimat baru yang lebih ringkas tetapi mewakili dari setiap paragraf. Dari kumpulan gagasan utama beberapa paragraf bisa dijadikan satu ringkasan paragraf dengan pengembangan kalimat baru tersebut. Menyusun ringkasan dalam kalimat tunggal. Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadikata. Jika dari beberapa langkah di atas mungkin belum ada gambaran yang jelas bagaimana bentuk ringkasan. Maka kalian bisa membaca pada halaman contoh-contoh ringkasan dalam bentuk soal latihan. Dari situ kalian bisa memahami bagaimana sebuah ringkasan paragraf dapat disusun. Baca Juga Kumpulan Soal Membuat Ringkasan Hal-Hal Penting dalam Meringkas Agar dapat menghasilkan ringkasan yang baik, kita harus memperhatikan beberapa hal. Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut. Mengungkapkan kembali isi tulisan asli dengan kalimat frasa menjadi kata, kalimat tunggal menjadi frasa, dan kalimat majemuk menjadi kalimat menghilangkan ilustrasi, contoh, dan deskripsi jika semua susunan gagasan bentuk bahasa tidak langsung. Setelah memahami cara-cara menyusun ringkasan di atas, silakan asah kemampuan kalian dengan mengerjakan soal pilihan ganda menyusun ringkasan paragraf. Pada halaman tersebut terdapat beberapa soal yang dapat digunakan untuk latihan memahami materi pada halaman ini. 2. Berikut merupakan cara-caramembuat ringkasan dengan baik,kecuali ....a. menuliskan kalimat sama persisdengan teks aslib. mengetahui kesan umum dariteksc. membaca teks dengan saksamad. menuliskan gagasan pokok dangagasan pendukung​ Membuat ringkasan dapat membantu kita dalam belajar dan memahami. Berikut langkah dan cara membuat ringkasan yang baik dan sesuai struktur. Ringkasan merupakan penyajian karangan singkat dan jelas yang diringkas dari peristiwa yang lebih panjang menjadi bentuk yang lebih efektif atau bentuk yang lebih singkat. Ringkasan ini kerap ditemui di berbagai hal, misalnya ringkasan teks, ringkasan cerita film, ringkasan siaran, dan lain sebagainya. Tapi apa itu pengertian ringkasan dan bagaimana cara atau langkah membuat ringkasan dengan cepat tapi tepat? Simak artikel berikut ini! Baca juga 5 Cara Menulis Essay Daftar Isi 1Apa Itu RingkasanTujuan Menulis RingkasanCiri-Ciri Ringkasan yang BaikLangkah Membuat Ringkasan Cepat1. Membaca dan Memahami Naskah atau Bacaan2. Menulis Ide Pokok Paragraf3. Menulis Ulang dengan Kalimat Sendiri4. Ringkas dan Kalimat Efektif5. Pastikan Alur Sesuai 6. Membaca Ulang Ringkasan Apa Itu Ringkasan Ringkasan merupakan representasi dari suatu kejadian atau suatu peristiwa yang panjang dan kemudian disajikan secara singkat dan padat. Ringkasan juga bisa dilakukan dengan memotong atau memangkas sajian hasil esai yang panjang dan kemudian disajikan ke dalam bentuk ringkasan yang pendek atau yang lebih singkat. Meski disingkat atau dipotong, namun ringkasan ini merupakan hasil dari karangan asli sehingga dalam penyajiannya harus mempertahankan urutan dan juga rumusan asli dari pengarang atau bentuk aslinya. Menurut Keraf, ringkasan merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Kegiatan meringkas merupakan keterampilan untuk membuat reproduksi dari hasil karya yang sudah ada. Sehingga jika disimpulkan, ringkasan memiliki makna yang sama dengan rangkuman yang artinya memendekkan cerita atau mengambil intisari cerita. Sementara itu, merangkum memiliki arti menyatukan atau merangkai berbagai pokok pembicaraan, uraian, dan lain sebagainya. Tujuan Menulis Ringkasan Membuat ringkasan diperlukan keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan juga penjelasan yang terperinci yang harus dihilangkan. Akan tetapi, bentuk dari ringkasan tersebut tetap harus mempertahankan pikiran dari pengarang asli dan juga menggunakan pendekatan yang asli dengan yang dibuat oleh pengarang. Ringkasan ini memiliki tujuan untuk memahami atau mengetahui bagaimana isi buku atau karangan secara singkat sehingga pembaca dapat mengetahui apakah buku atau karangan tersebut sesuai dengan yang ia butuhkan atau tidak. Ciri-Ciri Ringkasan yang Baik Jika Anda ingin lebih memahami tentang ringkasan, maka Anda harus memahami apa ciri-ciri dari ringkasan. Berikut adalah ciri-ciri dari ringkasan yang membedakan teks ringkasan dengan teks lain. Ringkasan memiliki karakteristik mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang lebih padat. Dalam meringkas ini, Anda sebagai penulis dapat mengambil intisari atau ide pokok dari suatu bacaan sehingga dapat membentuk suatu teks atau tulisan yang lebih memiliki ciri yakni memproduksi kembali apa yang diungkapkan oleh pengaran ke dalam tulisannya. Anda dapat mengambil intisari dan kemudian menulis ulang ringkasan menggunakan bahasa sendiri dan mengungkapkan apa yang diungkapkan oleh penulis di dalam memiliki ciri susunannya berisi mengenai sudut pandang dan isi yang mengikuti tulisan atau naskah asli dari pengarang. Sehingga meski Anda menuliskan kembali dalam, bentuk ringkasan, tetap harus sesuai dengan susunan naskah asli dan tidak boleh keluar dari susunan naskah itu, ciri dari ringkasan yaitu tetap menjaga urutan ide-ide pokok, sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Di dalam menulis ringkasan, Anda tetap harus mengurutkan atau merunut ide pokok sesuai dengan karangan asli, sehingga ringkasan yang dibuat tetap dapat mewakili naskah bacaan dari ringkasan yang terakhir adalah menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang, karena pada prinsipnya, meringkas artinya membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh sebab itu, kalimat yang ditulis di dalam ringkasan juga harus pendek dan padat, tetapi tetap harus mencantumkan berbagai unsur estetika dari naskah atau karangan aslinya. Jika Anda ingin membuat ringkasan dengan cepat dan mudah, maka Anda harus memahami bagaimana cara atau langkah membuat ringkasan dengan cepat. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat ringkasan dengan cepat dan tepat, agar Anda lebih mahir dan terbiasa dalam membuat ringkasan. 1. Membaca dan Memahami Naskah atau Bacaan Hal pertama yang harus dilakukan dalam membuat ringkasan adalah membaca dan memahami naskah atau bacaan yang asli. Sebelum memulai membuat ringkasan, Anda harus membaca satu hingga dua kali, atau bahkan berkali-kali sehingga Anda dapat memahami pesan dan isi naskah tersebut secara menyeluruh. Selain itu, Anda juga harus mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang yang digunakan pengarang dalam menulis naskah asli, sehingga Anda dapat membuat ringkasan yang tepat, mengacu pada karangan asli. Rincian dari daftar isi juga harus diperhatikan karena memiliki hubungan dengan isi karangan asli. Biasanya, alinea demi alinea di dalam karangan akan menunjang berbagai pokok yang terkandung di dalam daftar isi, sehingga Anda harus memahami dengan baik daftar isi dari karangan asli tersebut sehingga dapat lebih mudah mendapat kesan umum dari pengarang asli. 2. Menulis Ide Pokok Paragraf Setelah membaca dan memahami naskah atau bacaan asli, langkah selanjutnya yaitu Anda harus mampu mencatat atau menulis ide pokok paragraf. Hal ini bertujuan untuk mempertegas maksud dari penulis asli dalam karangannya. Caranya adalah dengan memahami kembali karangan bagian demi bagian dan mencatat atau menulis ide pokok paragraf yang tersirat di dalam naskah tersebut. Tujuan dilakukannya pencatatan atau penulisan ide pokok paragraf adalah untuk mengamati agar Anda lebih mudah dalam meneliti kembali apakah ide pokok yang dicatat tersebut penting atau tidak. Selain itu, menulis ide pokok juga menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya yang mana tujuannya agar tidak ada ikatan teks asli penulis. Dengan demikian, Anda dapat mulai menulis sebuah ringkasan, berangkat dari ide pokok paragraf yang terdapat di dalam naskah asli yang sudah ditulis atau ditemukan. Untuk menguasai hal ini, hal pertama yang harus diperhatikan adalah penggunaan judul dan daftar isi karangan sebagai kunci utama dalam penulisan ide pokok paragraf. Setiap paragraf juga harus dijadikan sasaran pencatatan, jika perlu tulis berbagai ide pokok atau hal penting yang dirasa memiliki esensi untuk menjelaskan gagasan utama. Dalam pencatatan atau penulisan ide pokok tadi, sifatnya adalah sebagai ilustrasi atau sebuah deskripsi yang mana bertujuan menjelaskan gagasan utama yang ada di paragraf pertama. Sehingga Anda dapat melihat apakah ada bagian dari paragraf yang dapat dihilangkan atau yang tidak dapat dihilangkan. Hal ini bisa dilihat dan dinilai untuk mengetahui apakah ada kedudukan yang lebih penting dari berbagai paragraf tersebut, sehingga didapatkan ide pokok yang diambil dari paragraf utama, sehingga paragraf lainnya sebagai ide tambahan yang bisa dirangkai dalam satu kalimat atau bahkan diabaikan. 3. Menulis Ulang dengan Kalimat Sendiri Langkah selanjutnya adalah menulis ulang karangan dengan menggunakan kalimat sendiri atau yang sering disebut sebagai reproduksi. Untuk membuat reproduksi atau menulis ulang kalimat sendiri, diperlukan beberapa pemahaman, yaitu susun ringkasan menggunakan kalimat tunggal, karena jika disusun menggunakan kalimat majemuk, bisa jadi memiliki dua atau lebih gagasan yang sifatnya paralel,Anda harus menulis ulang dengan menggunakan kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata, hal ini agar didapatkan ide pokok atau gagasan sentral sehingga cara kerja ringkasannya hanya berupa berbagai ringkasan dari kalimat saja sehingga lebih jelas dan padat,besarnya ringkasan tergantung pada jumlah paragraf dan ide pokok yang ditemukan, selain itu adanya contoh dan ilustrasi dianggap penting untuk melihat bagian mana yang penting untuk dicantumkan di dalam ringkasan atau dapat lebih dipersingkat lagi,Anda bisa membuang berbagai keterangan atau kata sifat yang ada, meskipun ada kata sifat atau keterangan yang mempertahankan gagasan umum yang tersirat di dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata yang terdapat di dalam naskah,terakhir, Anda dapat mempertahankan semua ide pokok di dalam naskah, namun perlu kembali dirumuskan agar penulisan kalimat dan paragrafnya lebih ringkas, padat, dan jelas. 4. Ringkas dan Kalimat Efektif Kemudian Anda dapat membuat ringkasan kalimat menggunakan kalimat efektif. Artinya, Anda tidak perlu menulis kalimat dalam bentuk yang panjang. Anda bisa menulis kalimat dengan mengubah kalimat menjadi frasa, dan frasa diubah menjadi kata. Dengan demikian, penggunaan kalimatnya menjadi lebih efektif karena padat dan tepat guna. Jika terdapat ide pokok di dalam naskah yang terlalu panjang, Anda bisa mengambil berbagai poin penting sehingga bisa dijadikan ide pokok yang sentral dan tidak terlalu panjang, sehingga apa yang disampaikan tidak bertele-tele dan mudah dipahami. 5. Pastikan Alur Sesuai Di dalam menulis ringkasan, Anda juga harus memastikan setiap kalimat atau paragraf yang Anda tulis sesuai atau urut dengan urutan atau alur yang dituliskan pada karangan asli. Artinya, meskipun memotong beberapa bagian dan memotong beberapa makna yang tidak begitu penting, alur yang ditulis di dalam ringkasan dan di dalam karangan asli harus sama. Anda harus menyusun berbagai rangkaian kalimat demi kalimat dan bahkan menyusun ide pokok dengan urutan yang sesuai dengan alur yang ada di dalam naskah atau karangan asli. Urutan tersebut harus disusun secara sistematis dan juga runut dengan karangan aslinya dan tidak boleh melompat-lompat. Dengan demikian, pembaca akan lebih mudah memahami ringkasan tersebut dengan mudah dan memahami maksud dan tujuan dari karangan asli yang disampaikan oleh pengarang asli. 6. Membaca Ulang Ringkasan Tahap terakhir yaitu membaca ulang ringkasan yang sudah dibuat. Artinya, setelah Anda menuliskan ringkasan dengan baik, sesuai dengan alur, dan juga menyampaikan maksud dan tujuan dari karangan asli dengan tepat, Anda harus kembali membaca ulang ringkasan yang sudah ditulis. Hal ini harus dilakukan dengan cermat dengan teliti. Tujuan membaca ulang ringkasan adalah agar Anda mengetahui bahwa ringkasan yang dibuat sudah tepat, sesuai dengan kaidah kebahasaan, dan tidak ada kesalahan dalam bentuk apapun, sehingga harus dibaca ulang dengan cermat dan sangat teliti. Anda harus memperhatikan beberapa hal dalam membaca ulang ringkasan, yaitu mulai dari meneliti kembali ejaan penulisan, meneliti bagaimana tanda baca yang digunakan, bagaimana urutan ide pokok apakah sudah sesuai dengan karangan asli atau ada yang terlewati, adakah tulisan yang salah ketik, dan lain sebagainya. Semua aspek penulisan di dalam ringkasan harus benar-benar diteliti dengan tujuan agar ringkasan yang Anda tulis sudah baik, tepat, dan menyampaikan semua informasi sesuai dengan karangan aslinya. 10 Aturan Penggunaan Huruf Kapital – Dalam beberapa kegiatan seperti belajar, mengikuti seminar, dan menyimak presentasi, kita diharuskan untuk membuat ringkasan. Namun, tahukah kamu hal-hal apa saja yang harus diperhatikan untuk membuat ringkasan? Hal-hal yang harus diperhatikan untuk membuat ringkasan adalah Membaca dan memahami karya asli Memahami dan mencatat gagasan pokok Menulis ringkasan sesuai dengan bahasa sendiri Menggunakan kalimat efektif Memastikan alur sesuai Membaca ulang ringkasan Baca juga Langkah-langkah Membuat Ringkasan Membaca dan memahami karya asli Hal pertama yang harus diperhatikan untuk membuat ringkasan adalah membaca dan memahami karya asli. Ringkasan yang baik tidak dapat dibuat hanya dengan membaca sekilas dan tidak memahami keseluruhan karya aslinya. Memahami dan mencatat gagasan pokok Untuk membuat ringkasan, kita harus memahami dan mencatat pokok yang terkandung di memahami gagasan pokok, kita dapat memahami kesan umum dan juga sudut pandang penulis. Baca juga Gagasan Pokok Pengertian dan Cara Menentukan dari Teks Bacaan Menulis ringkasan sesuai dengan bahasa sendiri Ringkasan kemudian ditulis dengan bahasa sendiri, sesuai dengan gagasan pokok dan alur karya aslinya. Menurut Yeni Setiati, dkk dalam jurnal Peningkatan Kemampuan menulis Ringkasan dengan Metode Coorperative Script 2014 dalam menulis ringkasan lebih baik menggunakan kalimat tunggal dibanding kalimat majemuk, menyingkat kalimat dan frasa, serta mengurangi keterangan dan kata sifat. Hal tersebut dimaksudkan agar ringkasan yang dibuat lugas, ringkas, dan mudah dipahami. Baca juga Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan Menggunakan kalimat efektif Membuat ringkasan dapat dilakukan dengan menggunakan kalimat efektif.

berikut yang termasuk cara membuat ringkasan yang baik kecuali