A Latar Belakang. Kedatangan Islam membawa perubahan besar dalam segala bidang terutama sekali di Jazirah Arab. Selama masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin pada umumnya mereka sibuk dengan dakwah, jihad dan penaklukan. Islam datang dengan Qur'an dan Hadits, keduanya menyelundup ke dalam lubuk hati mereka dan bersemi abadi dalam zihin mereka
Waaahklo lg2 pembahasannya di kembalikan pada bid'ah n semua hal yg tidak pernah di kerjakan Nabi tu Bid'ah n sesat, berarti semua yg di kerjakan kaum muslimin skr nie bid'ah semua dooonk..!! kyknya cukup dengan dalil aqli aja tu mas sabri debatnya ada bukti yg lain gak buat ngebahasnya jgn itu2 aj donk
MenilikKeelokan Masjid Bersejarah Peninggalan Wali Songo Times Indonesia Nama wali songo ini termasuk populer di kalangan masyarakat Indonesia coba anda bisa tanya ke orang-orang di sekitar umumnya mereka sedikit banyak mengetahui sejarah dari para wali tersebut. Wali Songo merupakan 9 wali penyebar agama Islam di tanah Jawa. Bangunan
1 Masjid Agung Demak Peninggalan Kerajaan Demak yang paling dikenal tentu adalah Masjid Agung Demak. Bangunan yang didirikan oleh Walisongo pada tahun 1479 ini masih berdiri kokoh hingga saat ini meski sudah mengalami beberapa renovasi. Bangunan ini juga menjadi salah satu bukti bahwa kerajaan Demak pada masa silam telah menjadi pusat pengajaran dan penyebaran Islam di Jawa.
Makammerupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah, terutama jika makam tersebut berusia ratusan tahun yang berperan sangat penting, seperti Makam Raja Tallo ini. Kompleks Makam ini terletak di Kecamatan Tallo, Kota Ujungpandang. Terletak tepatnya di tepi barat muara sungai Tallo atau ujung timur laut dari benteng Tallo. 3. Masjid Katangka
Padasaat Kerajaan Majapahit, Demak adalah salah satu wilayah kekuasaannya. Saat Kerajaan Majapahit mengalami kehancuran akibat perang saudara tahun 1478, Demak bangkit menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Candrasangkala pada Masjid Demak menyebutkan kalau tahun 1403 Saka (1481) sebagai tarikh berdirinya Kerajaan Demak.
4Qy2d. - Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, membawa pengaruh luar biasa. Kerajaan-kerajaan di Indonesia yang kala itu berbasis Hindu dan Buddha mulai mengalami akulturasi dengan budaya Islam. Pengaruh Islam dalam budaya Hindu dan Buddha meliputi perubahan tatanan masyarakat, cara pandang, bangunan pemerintahan, dan tempat peribadatan. Kerajaan-kerajaan yang menyakini ajaran Islam mulai membuat masjid sebagai tempat ibadah. Masjid-masjid tersebut mempunyai ornamen dan gayanya yang sangat unik. Kekuatan bangunan dari bangunan yang telah terpengaruh Islam dibangun dengan sangat kokoh hingga ratusan tahun. Hal ini terbukti dengan masih berdiri tegaknya masjiid-masjid peninggalan kerajaan di Indonesia hingga kini. Masjid-masjid paling legendaris ternyata terdapat di Pulau Jawa. Kali ini akan mengajak kamu menjelajahi masjid bersejarah di Indonesia yang berdiri sejak zaman kerajaan. Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat 3/5, inilah tujuh masjid di Indonesia yang menjadi peninggalan zaman kerajaan. 1. Masjid Sunan Ampel. foto Instagram/menaraampel Masjid Ampel terletak di Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Masjid ini berdiri di atas 16 pilar kayu setinggi 17 meter. Kayu tersebut berdiameter 60 centimeter tanpa menggunakan satu penyambung. Hingga hari ini, banyak peziarah yang berdoa di masjid bersejarah. Di sana juga terdapat makam Sunan Ampel dan pahlawan nasional KH. Mas Mansyur. 2. Masjid Agung Demak. foto Instagram/ Masjid ini berada di pesisir utara Jawa, yakni Kabupaten Demak, tepatnya di desa Bintoro. Masjid tersebut digagas pertama oleh pihak kesultanan Demak bersama Wali Songo. Masjid Agung Demak ini mempunyai empat tiang penyangga. Tiga di antaranya disebut saka guru dan satu tiang yang lain bernama saka latar. Dalam masjid terdapat berbagai benda bersejarah terkait ritual keagamaan seperti beduk dan kentongan Wali Songo. Masjid Agung Demak didirikan pada 1479. 3. Masjid Agung Cirebon. foto Instagram/syeichuar Masjid Agung Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Masjid ini diberi nama Masjid Agung Kasepuhan atau masjid Agung Sang Cipta Rasa. Tak ada data yang cukup jelas, tapi masji ini selesai dikerjakan pada 1480. Keunikan masjid ini memiliki 9 pintu yang melambangkan jumlah Wali Songo. 4. Masjid Menara Kudus. foto Instagram/masukmasjid Seperti namanya, masjid ini berdiri atas inisiatif salah satu Wali Songo, Sunan Kudus. Pembangunan masjid ini sangat istimewa karena batu pertamanya didatangkan dari Masjid Al-Aqsha, Yerussalem. Masjid dibangun mulai 1549 Masehi dengan arsitektur yang unik. Seluruh badan masjid tidak menggunakan semen sebagai perekat bangunan, namun hanya dengan tanah liat. 5. Masjid Agung Banten. foto Instagram/billyariez Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada 1560 Masehi. Arsitek masjid Agung bernama Tjek Ban Tjut dari China. Penggarapan masjid dibangun oleh Hendrik Lucasz Cardeel, arsitek dari Belanda. Masjid ini berbentuk pagoda yang tak jauh dari bangunan China. Masjid ini memiliki payung besar raksasa seperti di Masjid Nabawi. 6. Masjid Katangka. foto Instagram/auziamiruddinn Masjid ini didirikan oleh pihak Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan. Masjid ini dinamai dengan unik yakni dari nama pohon, Katangka. Berbagai sumber mengatakan bahwa masjid ini berdiri pada 1603 Masehi. Masjid ini memiliki ciri khas kubah yang berbentuk mirip joglo. Bangunan masjid terdiri dari empat tiang penyangga. Masjid pernah beberapa kali mengalami renovasi yakni pada 1816, 1884. Dilanjutkan di masa setelah kemerdekaan pada 1963, 1971, 1980 dan terakhir tahun 2007. 7. Masjid Raya Baiturrahman Aceh. foto Instagram/adityoharyobismoko Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda memimpin pada 1612. Pada versi lain, masjid ini bahkan sudah ada dari masa sultan Alaidin Mahmusyah pada 1292. Pada bagian dinding masjid ini diklengkapi dengan dinding dan pilar dengan relief tangga marmer dari China. Masjid ini pertama kali didesain oleh arsitek Belanda yang bernama Gerrit Bruins. Mirip dengan Masjid Raya Banten, masjid ini juga memiliki payung raksasa. brl/vin Recommended By Editor 25 Desain musala minimalis dalam rumah, bikin makin rajin salat 7 Masjid berlapis emas ini unik, ada Masjid Kubah Emas Depok 7 Fakta Masjid Camii Tokyo, tempat ijab kabul Maia Estianty 3 Masjid ini berwarna pink dan paling megah di dunia, unik abis 5 Masjid dengan kubah unik, ada yang mirip Saint Basil Cathedral Rusia
Jakarta - Mulai dari Perlak di tahun 840 Masehi, kerajaan-kerajaan Islam mulai tersebar ke seluruh nusantara. Meninggalkan banyak peninggalan yang hingga saat ini bisa kita lihat secara langsung. Ragam peninggalan atau bukti sejarah tersebut di antaranya adalah batu nisan dan makam raja-raja, mata uang dirham, museum, benteng, patung, hingga dapat dilihat secara langsung, beberapa peninggalan bahkan masih berfungsi dan terawat dengan baik. Hingga bisa dikunjungi dan digunakan oleh masyarakat. Salah satu jenis peninggalan yang masih berfungsi hingga saat ini adalah masjid. Berikut adalah beberapa masjid menawan peninggalan dari kerajaan Islam di Indonesia1. Masjid Sultan TernateMasjid ini merupakan peninggalan dari Kesultanan Ternate yang terletak di Maluku Utara. Didirikan pada 1257 oleh Sultan Marhum, kesultanan ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Dikutip dari Indonesia Kaya, Masjid Kesultanan Ternate atau yang dikenal juga dengan Sigi Lamo mulai dibangun sejak pemerintahan Sultan Zainal Abidin, yaitu Sultan Ternate kedua. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa pembangunannya baru dimulai pada abad 17, pada masa pemerintahan Sultan Saidi sudah berusia sangat tua, masjid ini masih digunakan oleh masyarakat hingga saat ini. Aturan serta tradisi yang sudah ada sejak dulu juga masih dijalankan dengan sangat baik. Contohnya adalah aturan yang mengharuskan jemaah menggunakan kopiah ketika memasuki bagian dalam masjid serta larangan penggunaan sarung yang membuat para jemaah harus menggunakan celana panjang saat segi arsitektur, masjid ini sangat unik. Masjid berbentuk limas dengan 6 undakan. Masjid ini juga tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya. Menilik dari denah bangunan dan atapnya, masjid ini mirip dengan masjid-masjid tua di Pulau Jawa. Meski sederhana, namun masjid ini menyimpan keindahan dan keunikannya Masjid Tua KatangkaMerupakan peninggalan dari Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini berdiri sejak tahun 1300 dan mulai mengadopsi Islam secara resmi pada awal 1600-an. Melansir dari Tirto, Masjid Tua Katangka didirikan sekitar tahun 1603 Masehi. Namun ada juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa masjid ini berdiri pada abad 18 arsitekturnya, masjid ini memiliki tiga unsur bangunan, yakni alas, badan, dan atap. Masjid ini berbentuk segi empat dengan atap tumpang satu yang ditunjang oleh empat tiang utama yang berukuran besar dan dilengkapi oleh empat tiang besi dengan ukuran kecil. Pada puncak masjid awalnya terdapat sebuah mustaka atau kubah yang terbuat dari keramik. Namun, kini sudah hancur dan digantikan dengan Katangka hingga kini masih berdiri kokoh dengan keadaan yang sangat terawat. Masjid ini juga masih digunakan untuk kegiatan beribadah sehari-hari oleh warga Masjid Raya Baiturrahman AcehMasjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh Foto Syanti/detikcomSiapa yang tidak mengenal masjid ini. Masjid ini merupakan peninggalan dari Kesultanan Malaka yang didirikan pada tahun 1405. Masjid ini terletak di Jl. Mohd Jam, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda yang berdiri tegak di tengah hantaman tsunami pada 2004 lalu ini hingga kini masih berdiri dengan menawan dan menjadi salah satu ikon Provinsi Aceh. Dilansir dari laman Banda Aceh Tourism, masjid ini memiliki arsitektur yang berkembang dari Kekaisaran Mughal di India. Bangunan Masjid Raya Baiturrahman memiliki dekorasi berupa payung raksasa serupa dengan yang ada di Masjid kini, Masjid Raya Baiturrahman masih digunakan oleh masyarakat Aceh. Masjid ini dapat menampung hingga jemaah. Masjid ini juga dilengkapi oleh area parkir yang sangat luas hingga dapat menampung ratusan mobil dan Masjid Agung DemakMerupakan peninggalan dari Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1478. Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, masjid ini diperkirakan didirikan oleh Raden Patah, sekitar abad ke 15 arsitektur, masjid ini memiliki bangunan induk dan serambi. Bangunan induk mempunyai empat tiang utama yang disebut dengan saka guru dan merupakan ruangan tertutup. Sedangkan bangunan serambi merupakan sebuah bangunan terbuka. Atap masjid berbentuk limas yang disangga oleh delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap ini memiliki tiga tingkatan yang melambangkan iman, Islam, dan Agung Demak hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat. Selain untuk beribadah, masjid ini juga kerap dikunjungi oleh wisatawan yang ini melihat secara langsung keindahan masjid ataupun mengunjungi makam raja-raja dan Museum Masjid Agung Demak yang terletak di dalam komplek empat masjid peninggalan kerajaan Islam di Indonesia. Meski masjid-masjid ini tersebar di empat pulau berbeda, namun kemiripan corak khas kerajaan Islam dapat. Selain untuk beribadah, masjid ini juga bisa banget lho dikunjungi oleh travelers yang ingin menikmati keindahan arsitektur masjid dan meresapi sejarah perjalanannya. Simak Video "Peninggalan Sejarah yang Tersingkap Usai Gelombang Panas di Eropa" [GambasVideo 20detik] ysn/ddn
Jelaskan Mengapa Semua Bangunan Masjid Peninggalan Sejarah Di Indonesia – Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Masjid-masjid ini merupakan peninggalan bersejarah yang menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia tersebar di seluruh wilayah sehingga menjadi bukti kebangkitan kebudayaan Islam di Indonesia. Mereka mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari abad. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik. Mereka menggambarkan sejarah komunitas lokal, kebiasaan dan adat-adat istiadat yang telah berkembang di seluruh wilayah. Terutama di daerah-daerah di mana masjid-masjid tersebut berdiri, para pengunjung akan menemukan banyak nilai-nilai budaya yang mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Ratusan tahun lamanya, arsitek Muslim telah membangun bangunan-bangunan masjid dengan gaya yang indah dan unik. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia. Mereka menggambarkan nilai-nilai keagamaan yang telah lama dipelihara dan dihargai di seluruh wilayah. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti bahwa peradaban Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Oleh karena itu, masjid-masjid ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Mengapa Semua Bangunan Masjid Peninggalan Sejarah Di 1. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan kemajuan peradaban Islam di tanah 2. Masjid-masjid ini menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di 3. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari 4. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di 5. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga merupakan bukti kebudayaan lokal yang 6. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di 7. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan 8. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya 9. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti bahwa peradaban Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. 1. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan dan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Sejak abad ke-15, Islam telah menjadi agama mayoritas di Indonesia. Sejak saat itu, para ulama dan penguasa telah membangun berbagai masjid di berbagai daerah sebagai simbol kekuatan dan kebesaran umat Islam. Masjid-masjid ini merupakan warisan sejarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Pembangunan masjid di Indonesia dimulai dengan masjid pertama yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin di Banten pada tahun 1526. Masjid ini menjadi simbol agama Islam di Indonesia dan menjadi tempat ibadah bagi umat Islam di seluruh negeri. Selama berabad-abad, masjid-masjid ini telah menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan sosial dan kultural umat Islam. Masjid-masjid peninggalan sejarah ini juga memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Beberapa masjid peninggalan sejarah di Indonesia menggunakan gaya arsitektur berbeda-beda, seperti masjid agung di Demak, yang menggunakan gaya arsitektur Jawa-Islam, dan Masjid Raya di Palembang yang menggunakan gaya arsitektur Melayu-Islam. Selain nilai arsitektur, masjid-masjid ini juga dapat membangkitkan rasa nostalgia dan kasih sayang kepada generasi-generasi sebelumnya. Masjid-masjid ini adalah tempat di mana komunitas lokal berkumpul untuk beribadah dan mengikuti kegiatan sosial dan kultural lainnya. Masjid-masjid ini juga menjadi simbol kebangkitan umat Islam di Indonesia. Karena itu, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki nilai yang sangat penting bagi kehidupan umat Islam di Indonesia. Masjid-masjid ini menjadi simbol keunggulan dan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Masjid-masjid ini juga menjadi tempat di mana generasi-generasi sebelumnya berkumpul untuk saling beribadah dan berbagi kasih sayang. Masjid-masjid ini juga menjadi simbol kebangkitan umat Islam di Indonesia dan mengingatkan kita tentang sejarah agama Islam di Indonesia. 2. Masjid-masjid ini menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan simbol kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagian besar masjid-masjid ini dibangun pada masa berbeda sepanjang sejarah Indonesia, sehingga mereka menyimpan banyak cerita tentang perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Ketika meneliti masjid-masjid ini, kita akan melihat banyak aspek yang mencerminkan perkembangan kehidupan sosial dan kultural di Indonesia. Pertama, arsitektur masjid-masjid ini dapat memberikan informasi tentang budaya lokal dan aliran arsitektur pada masa itu. Sebagai contoh, Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid peninggalan sejarah di Indonesia yang dibangun pada abad ke-15. Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya arsitektur Hindu-Jawa dan Cina. Ini adalah salah satu bentuk arsitektur yang mencerminkan perpaduan berbagai budaya yang terjadi di Indonesia pada masa itu. Selain arsitektur, desain interior juga mencerminkan perkembangan sosial dan kultural di Indonesia. Sebagai contoh, Masjid Agung Demak memiliki interior yang didekorasi dengan patung-patung dan lukisan yang mencerminkan gaya seni lukis Jawa tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa seni lukis Jawa memiliki peran penting dalam masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah juga mencerminkan perkembangan politik di Indonesia. Sebagai contoh, Masjid Agung Demak dibangun pada masa Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Hindu-Jawa pertama di Indonesia. Dengan demikian, masjid ini menggambarkan perkembangan politik di Indonesia pada masa itu. Selain itu, Masjid Agung Demak juga berfungsi sebagai pusat administrasi dan keagamaan Kerajaan Demak. Hal ini menunjukkan bahwa masjid ini juga bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara politik yang ada di Indonesia pada masa itu. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Arsitektur, desain interior, dan fungsi dari masjid-masjid tersebut mencerminkan perpaduan berbagai budaya yang ada di Indonesia, serta perkembangan politik di Indonesia pada masa itu. Oleh karena itu, masjid-masjid ini merupakan simbol kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. 3. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari abad. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari abad. Masjid-masjid ini merupakan bukti nyata betapa pentingnya Islam untuk masa lalu dan masa kini masyarakat Indonesia. Di Indonesia, masjid-masjid peninggalan sejarah menjadi tanda kebanggaan masyarakat dan juga mencerminkan nilai-nilai islami dan kebangsaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Masjid-masjid ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagi dan saling menginspirasi. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah juga menjadi tempat untuk mempelajari nilai-nilai islami dan budaya Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga menjadi tempat untuk mengingat kembali sejarah dan tradisi peradaban islam di Indonesia. Masjid-masjid ini mengingatkan kita tentang bagaimana nilai-nilai islam telah menjadi bagian integral dari sejarah dan budaya Indonesia selama berabad-abad. Selain itu, masjid-masjid ini juga mengingatkan kita tentang bagaimana nilai-nilai islam dan kebangsaan telah menjadi landasan bagi peradaban Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah juga menunjukkan betapa pentingnya toleransi dalam masyarakat. Masjid-masjid ini dibangun di tengah masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, budaya, dan ras. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda, masyarakat Indonesia tetap menghormati dan toleran terhadap satu sama lain. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mengingatkan kita tentang bagaimana pentingnya Islam dalam masyarakat. Masjid-masjid ini telah menjadi tempat pelestarian nilai-nilai islami selama berabad-abad dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Secara keseluruhan, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki makna dan nilai yang sangat dalam bagi masyarakat. Masjid-masjid ini mencerminkan nilai-nilai islami dan kebangsaan yang telah dianut masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Masjid-masjid ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya toleransi dan pelestarian nilai-nilai islami. Hal ini menunjukkan bahwa masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti nyata dari betapa pentingnya islam bagi masyarakat Indonesia. 4. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas. Masjid merupakan salah satu simbol agama Islam yang paling penting dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama lebih dari 400 tahun. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masjid-masjid peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun banyak masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah diubah dan diperbarui untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, masih banyak yang masih mempertahankan bentuk dan arsitektur aslinya. Hal ini membuat masjid-masjid ini menjadi tempat yang dipenuhi oleh kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas. Di masjid-masjid tersebut, masyarakat dapat berkumpul untuk berbagi informasi, mengadakan kegiatan sosial, dan membicarakan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, masjid-masjid ini dapat menjadi tempat untuk menyebarkan nilai-nilai budaya dan meningkatkan kebersamaan di antara masyarakat. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah juga menjadi tempat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan seperti kajian, diskusi, dan pelatihan. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami ajaran-ajaran agama dan mengembangkan kehidupan beragama yang lebih baik. Dengan demikian, masjid-masjid ini juga dapat menjadi pusat dari perkembangan agama di komunitas. Kesimpulannya, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki fungsi yang luas dan penting bagi masyarakat. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid-masjid ini juga dapat menjadi pusat dari kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas, serta menjadi tempat untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Dengan demikian, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia dapat menjadi tempat yang membawa nilai-nilai budaya dan kebersamaan di antara masyarakat. 5. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik dan merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia berasal dari berbagai macam periode sejarah, mulai dari masa pra-Islam hingga masa kolonial Belanda. Beberapa masjid yang paling terkenal dan paling bersejarah di Indonesia adalah Masjid Agung Demak, Masjid Besar Jepara, Masjid Agung Pekalongan, dan Masjid Gedhe Kauman. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kebudayaan lokal yang unik karena mereka menggabungkan berbagai unsur budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, Masjid Agung Demak menggabungkan unsur-unsur Hindu, Budha, dan Islam ke dalam desainnya. Hal ini membuat masjid ini tampak unik dan menarik bagi banyak wisatawan. Begitu juga dengan dua masjid lainnya, Masjid Besar Jepara dan Masjid Agung Pekalongan, yang juga menggabungkan unsur-unsur Hindu, Budha, dan Islam ke dalam desainnya. Selain itu, tempat-tempat ini juga mencerminkan pola pikir dan budaya zaman dahulu. Misalnya, Masjid Agung Demak dibangun pada tahun 1478 oleh Raden Patah, pendiri kerajaan Demak. Bangunan ini merupakan contoh tempat ibadah yang digunakan oleh masyarakat saat itu dan merupakan bukti dari bagaimana orang-orang zaman dahulu menggabungkan berbagai unsur budaya. Begitu juga dengan Masjid Gedhe Kauman yang dibangun pada abad ke-15. Masjid ini merupakan salah satu contoh tempat ibadah Hindu-Budha yang diubah menjadi masjid pada saat kolonial Belanda. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan bagaimana masyarakat lokal beradaptasi dengan perubahan. Misalnya, ketika kolonial Belanda menguasai Indonesia, banyak masjid yang dibangun sebelumnya diubah menjadi masjid yang mengikuti desain arsitektur yang sesuai dengan kebudayaan Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang zaman dahulu berhasil beradaptasi dengan situasi yang berubah dan menggabungkan berbagai unsur budaya untuk membuat masjid-masjid yang unik. Secara keseluruhan, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik. Masjid-masjid ini menggabungkan berbagai unsur budaya dan merupakan pengingat akan bagaimana masyarakat lokal beradaptasi dengan situasi yang berubah. Masjid-masjid ini juga merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia dan merupakan salah satu tempat yang paling populer untuk dikunjungi oleh wisatawan. 6. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah telah menjadi salah satu ikon budaya di Indonesia selama berabad-abad. Mereka menggambarkan keindahan dan keunikan seni dan arsitektur Islam. Masjid-masjid peninggalan sejarah ini juga merupakan bukti keberlanjutan budaya dan tradisi Islam di Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki berbagai bentuk dan tipe masjid, masjid-masjid peninggalan sejarah memiliki keunikan tersendiri. Mereka secara khusus merupakan representasi dari periode tertentu dalam sejarah Indonesia. Masjid-masjid ini juga mencerminkan perkembangan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah ini menggambarkan kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia selama berabad-abad. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki berbagai ciri arsitektur yang unik. Banyak di antaranya menampilkan gaya arsitektur Islam klasik. Desain bangunan ini berfokus pada detail dan elemen dekoratif yang menarik. Banyak di antara mereka juga menampilkan fitur-fitur arsitektur tradisional Indonesia seperti lukisan dan dekorasi batu. Masjid-masjid peninggalan sejarah juga menampilkan beberapa fitur arsitektur dan desain yang sangat khas. Beberapa di antaranya memiliki kubah yang tinggi dan banyak jendela yang dihiasi dengan motif-motif geometris. Beberapa di antara mereka juga memiliki taman di sekitar bangunan yang membuatnya semakin menawan. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah ini juga menampilkan berbagai desain dan bentuk yang bervariasi. Beberapa di antara mereka memiliki bentuk dan desain yang khas dengan menggabungkan berbagai gaya arsitektur. Beberapa di antara mereka juga memiliki fitur-fitur arsitektur modern. Semua elemen ini menambah keunikan dan keindahan masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia. Dengan demikian, ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Masjid-masjid ini juga merupakan bukti keberlanjutan budaya dan tradisi Islam di Indonesia. Mereka menampilkan berbagai ciri arsitektur yang unik dan fitur-fitur arsitektur dan desain yang khas. Dengan begitu, para pengunjung dapat melihat keindahan dan keunikan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. 7. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Secara umum, masjid-masjid ini dibangun dengan berbagai teknik dan desain yang mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan menggabungkan berbagai elemen arsitektur yang berbeda. Meskipun masjid-masjid ini dibangun dengan teknik dan desain yang berbeda, mereka semua memiliki gaya arsitektur yang khas. Desain arsitektur masjid peninggalan sejarah di Indonesia biasanya kuat pengaruh tradisional dan kebudayaan lokal. Misalnya, masjid-masjid di Jawa Barat sering memiliki gaya arsitektur yang khas, yaitu menggabungkan gaya arsitektur Islam klasik dengan gaya arsitektur lokal. Hal ini tercermin dalam berbagai elemen desain arsitektur masjid, termasuk bentuk bangunan, bentuk dan ukuran atap, desain pintu dan jendela, dan lain-lain. Desain arsitektur masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan berbagai gaya arsitektur klasik, termasuk gaya arsitektur Mughal, gaya arsitektur Seljuk, gaya arsitektur Ottoman, dan lain-lain. Selain itu, desain arsitektur masjid juga berbeda dengan desain arsitektur lainnya di Indonesia. Misalnya, masjid-masjid di Jawa Timur sering memiliki desain arsitektur yang khas, yaitu menggabungkan gaya arsitektur klasik dengan gaya arsitektur modern. Desain arsitektur masjid ini biasanya terdiri dari gaya arsitektur yang lebih sederhana dan lebih terbuka, serta menggunakan material modern seperti baja dan beton. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional. Contohnya, mesjid-masjid ini biasanya memiliki fitur-fitur seperti sistem pendingin udara, sistem pencahayaan, dan lain-lain. Fitur-fitur ini akan membantu untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan para jemaah. Kesimpulannya, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti dari kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Desain arsitektur masjid yang unik dan khas ini memberikan inspirasi dan menghibur para jemaah. Dengan demikian, masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia. 8. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Masjid-masjid ini telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia sejak lama, dan masih memiliki pengaruh yang besar hingga saat ini. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bentuk manifestasi kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia, dan memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Masjid-masjid ini adalah bukti kuat dari sejarah dan budaya Indonesia yang telah lama berkembang dan berkembang hingga saat ini. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan sikap toleransi dan toleransi antar agama di Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang menerima dan menghormati semua agama, dan mempromosikan kerukunan antar agama. Sejarah masjid-masjid di Indonesia menunjukkan bahwa sejak lama, masyarakat Indonesia telah menghormati dan menghargai perbedaan agama dan budaya. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan perkembangan arsitektur di Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa arsitektur di Indonesia telah berkembang pesat sejak dahulu, dan masih berkembang hingga saat ini. Masjid-masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur klasik yang sangat khas, yang mencerminkan kemajuan arsitektur Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan moral yang menyertai kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah lama memiliki nilai-nilai spiritual dan moral yang tinggi, dan masih berlaku hingga saat ini. Masjid-masjid ini juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan keadilan, yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan kemajuan teknologi di Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa teknologi di Indonesia telah berkembang pesat sejak dahulu, dan masih berkembang hingga saat ini. Masjid-masjid ini dibangun dengan teknologi yang canggih dan modern, yang mencerminkan kemajuan teknologi di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga telah menjadi tempat bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah dan merayakan hari-hari besar Islam. Masjid-masjid ini telah lama menjadi tempat bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah dan merayakan hari-hari besar Islam, dan masih menjadi tempat yang ramai bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Masjid-masjid ini telah menjadi simbol dari kebudayaan dan sejarah Indonesia, dan memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Masjid-masjid ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan moral yang menyertai kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia, serta menunjukkan kemajuan arsitektur, teknologi, dan kerukunan antar agama di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia sejak lama, dan masih memiliki pengaruh yang besar hingga saat ini. 9. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti bahwa peradaban Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia adalah saksi bisu dari keberadaan dan perkembangan agama Islam di Indonesia. Bangunan-bangunan masjid tersebut mengingatkan kita pada sejarah panjang peradaban Islam di Indonesia. Meskipun masjid-masjid tersebut tidak lagi aktif sebagai pusat ibadah, mereka masih memiliki nilai sejarah yang tinggi. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa agama Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Sejak abad ke-16, beberapa kerajaan Islam telah berdiri di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut membangun banyak masjid di wilayahnya dan mempromosikan agama Islam dengan kuat. Seiring dengan perkembangan kerajaan-kerajaan tersebut, masjid-masjid yang telah dibangun menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan peran penting agama Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Di masjid-masjid ini, masyarakat dapat menghadiri shalat berjamaah, belajar tentang agama, dan berkumpul untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah sosial. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga menjadi pusat budaya dan seni dan telah menginspirasi generasi berikutnya. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga menggambarkan kontribusi para penyebar agama Islam ke Indonesia. Para ulama dan pedagang Arab telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan agama Islam di Indonesia. Mereka telah memberikan sumbangan besar untuk pembangunan masjid-masjid di Indonesia. Kelahiran dan perkembangan agama Islam di Indonesia dapat dilihat dari masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia. Masjid-masjid ini memberikan bukti bahwa agama Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Masjid-masjid ini juga merupakan simbol budaya dan seni yang kental dengan sejarah. Mereka adalah pengingat penting bahwa agama Islam telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya terbukti dengan banyaknya suku – suku bangsa yang tersebar di berbagai daerah di pulau – pulau kita. Kebudayaan Indonesia tentunya tidak berasal dari masa sekarang saja, namun merupakan warisan dari nenek moyang yang telah ada sejak berabad – abad lampau dan yang membentuk asal usul Nusantara kita. Kisah kehidupan nenek moyang tersebut merupakan bagian dari sejarah bangsa, yaitu cerita yang mengungkapkan kehidupan bangsa kita pada zaman sejarah merupakan segala bentuk bukti dari masa lalu yang bisa kita gunakan untuk mengetahui atau mendapatkan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi pada masa itu. Beberapa bukti peninggalan tersebut masihdapat ditemukan hingga saat ini dan sebagian telah dilestarikan melalui keberadaan museum – museum yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan bersejarah di Indonesia tersebut. Mengetahui apa saja yang menjadi peninggalan bersejarah terutama di – Bentuk Peninggalan Bersejarah IndonesiaIndonesia memiliki banyak peninggalan sejarah berupa sumber sejarah seperti sumber tulisan, sumber lisan dan sumber benda yang kerap ditemukan oleh para peneliti di berbagai pelosok negeri. Beberapa bukti peninggalan sejarah di Indonesia antara lain1. Tulisan PrasastiPrasasti merupakan peninggalan sejarah yang berbentuk tulisan atau gambar yang diukir pada batu, sehingga juga dikenal dengan nama batu tulis. Isi prasasti biasanya berupa satu peristiwa penting dalam kurun waktu sejarah yang dialami oleh seorang pemimpin kerajaan atau mengenai kerajaan itu sendiri. Bahasa yang digunakan dalam beberapa prasasti berupa huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Beberapa prasasti yang ditemukan sebagai peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia yaituPrasasti Yupa yang ditemukan di aliran sungai Mahakam, Kalimantan Timur bertahun sekitar 500 M, peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara dan merupakan prasasti Talaga Batu, Kota Kapur 686 M, Prasasti Kedukan Bukit 684 M, Prasasti Talang Tuo 684 M, Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Palah Pasemah di Palembang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Padiegan, Weleri dan Jaring dari peninggalan Kerajaan Ciaruteun di Jawa Barat dari Kerajaan Tarumanegara yang terdapat gambar telapak kaki Raja Purnawarman. Selain itu juga ada Prasasti Pasir Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Ciateun, Cidanghiang dan Prasasti Tulisan Naskah KunoPeninggalan bersejarah di Indonesia lainnya yang berbentuk tulisan adalah naskah kuno atau dokumen – dokumen penting yang berisi informasi pada zaman kuno, bisa juga berupa karya – karya sastra seperti syair, hikayat, legenda dan berbagai kitab. Beberapa naskah kuno yang berasal dari masa lampau di Indonesia antara lainKitab Sutasoma hasil karya Mpu Tantular dari Kerajaan Negarakertagama dari Mpu Prapanca, peninggalan Kerajaan Arjuna Wiwaha dari Mpu Kanwa dari Kerajaan Airlangga Kahuripan berupa syair dalam bahasa Jawa Kuna dan metrum yang asalnya dari Smaradhana oleh Mpu Darmaraja di zaman Raja Kameswara I, Kerajaan Bharatayudha, Hariwangsa dan Gatotkacasraya karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh di zaman Raja Jayabaya, Bangunan CandiCandi adalah peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia berupa bangunan kuno yang terbuat dari batu dan biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan atau tempat ibadah untuk para umat Hindu dan Budha pada zaman dulu. Dengan demikian, candi adalah peninggalan kerajaan Hindu dan Budha. Fungsinya untuk memuliakan raja yang telah meninggal dunia dengan bangunan candi berasal dari nama salah satu Dewa Durga atau Dewa Maut, yaitu Candika. Pada dindingnya biasanya terdapat ukiran yang disebut relief dan sebagian besar bangunan candi berada di pulau Jawa. Beberapa candi yang ada di Indonesia antara lainCandi Borobudur yang bisa dikatakan sebagai candi paling terkenal di Indonesia dan juga candi terbesar di dunia , terletak di Magelang Jawa Tengah. Borobudur sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia pada tahun Padas adalah candi di Bali tepatnya di Tampak Kidal adalah candi di Jawa Timur tepatnya Malang, .Candi Sewu yaitu candi di Magelang, Jawa Prambanan yaitu candi di Klaten, Jawa Tikus di Mojokerto, Jawa Kalasan di Jawa Tengah. Ada juga candi di Kediri dan candi di Jawa Bangunan BentengPeninggalan bersejarah di Indonesia ini difungsikan sebagai bangunan yang berguna untuk mempertahankan diri dari serangan lawan pada masa perang. Sebagian besar benteng yang ada di Indonesia berasal dari peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol pada masa kolonialisme Eropa di Indonesia. Ada pula benteng yang dibangun oleh raja – raja di Nusantara pada zaman dulu. Contoh peninggalan bangunan bersejarah berupa benteng antara lainBenteng Inong Balee di Aceh, Daerah Istimewa Bonjol di Bonjol, Sumatera BaratBenteng Duurstede di Saparua, Surason di Banten Jawa Jagaraga di Marlborough di Fort de Kock di Keraton di Bangunan MasjidPeninggalan berupa bangunan ini adalah tempat umat Islam beribadah, yang membuktikan bahwa pengaruh agama Islam di Indonesia telah ada sejak berabad – abad lampau. Beberapa masjid yang mengandung nilai sejarah di Indonesia yaitu Masjid Demak, Masjid Aceh, Masjid Agung Banten, Masjid Makan Sedang Duwur Jatim, Masjid Kudus, Masjid Jami Pontianak dan Sejarah Masjid Agung Bangunan Monumen dan TuguPeninggalan bersejarah ini merupakan bangunan yang sengaja dibuat untuk melambangkan peringatan terhadap suatu peristiwa dan menghormati jasa perjuangan dari para pahlawan zaman lampau. Indonesia memiliki banyak monumen atau tugu, diantaranya Monumen Nasional Monas di Jakarta, Monumen Tugu Muda di Semarang, Monumen Proklamasi di Jakarta, Monumen Palagan Ambarawa di Semarang, Monumen Pers Nasional di Solo, Bangunan Istana atau KeratonPeninggalan bersejarah di Indonesia juga termasuk bangunan Istana atau Keraton, karena di Indonesia pada zaman dulu banyak sekali kerajaan yang eksis sehingga peninggalannya masih bisa kita temukan hingga saat ini. Peninggalan berupa istana atau keraton tersebut antara lain Istana Maimun Medan, Istana Negara di Jakarta, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Jawa Tengah dan juga Keraton Yogyakarta. Ada juga Istana Siak Sri Indrapura yang dibangun pada 1888 oleh Sultan Bangunan MakamMakam adalah bangunan yang menjadi tempat persemayaman orang – orang yang sudah meninggal, termasuk disini para raja atau tokoh – tokoh penting dalam sejarah. Makam kerap dijadikan sumber sejarah. Beberapa makam yang ada di Indonesia contohnya adalahMakam raja – raja Surakarta dan Yogyakarta di Imogiri, Pangeran Diponegoro di makassar Sulawesi Kartini di Rembang, Ir. Soekarno, presiden RI Pertama di Blitar Sunan Kalijaga di Demak, Benda Peninggalan BersejarahPeninggalan bersejarah di Indonesia juga bisa dilihat dari berbagai benda atau barang yang terhubung dengan nilai sejarah. Beberapa benda tersebut antara lainFosil – Sisa – sisa dari bagian makhluk hidup berupa manusia, hewan atau tumbuhan yang sudah membatu. Fosil bisa ditemukan di area Desa Trinil di Mojokerto, Jatim, Fosil dalam Sejarah Museum Sangiran di Sragen, Jateng dan juga beberapa peninggalan sejarah – Merupakan peralatan atau perkakas yang dibuat manusia pada zaman dulu, bisa berupa alat pertanian, alat makan, alat memasak, perhiasan dan – Peninggalan sejarah ini bercorak Hindu atau Budha yang biasa dikenal masyarakat dengan istilah Patung yang terbuat dari perunggu atau emas. Bentuknya bermacam – macam, bisa berupa patung dewa, binatang atau patung raja dan ratu. Contoh penemuan arca di Indonesia adalah Arca Buddha Amarawati di Sulawesi Selatan, Arca Roro Jonggrang di Candi Prambanan, Arca Airlangga di Belahan, dan Arca Tribuwana di candi Karya SeniPeninggalan sejarah ini berasal dari nenek moyang berupa tradisi yang dilakukan secara turun temurun di masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Karya seni itu antara lain adalahTarian tradisional seperti Tari Gambyong dari Jawa Tengah atau Tari Seudati dari atau cerita rakyat yang disampaikan secara turun temurun namun tidak memiliki sumber atau pengarang yang jelas. Biasanya mengandung pelajaran moral yang bisa dipetik. Contohnya Malin Kundang dari Sumatera Barat dan cerita tentang Tangkuban Parahu/Sangkuriang dari Jawa – lagu daerah yang juga dinyanyikan secara turun temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini. Misalnya lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera dan Lir – Ilir dari Jawa pertunjukan tradisional seperti Wayang Golek dari Jawa Barat, Wayang Kulit dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Ogoh – ogoh dari bersejarah di Indonesia lainnya berupa adat istiadat yang hingga sekarang masih dipraktekkan oleh beberapa suku berbeda di berbagai daerah Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Contoh upacara adat yang masih dilakukan adalah upacara Ngaben di Bali, upacara pernikahan Ngeyeuk Sereuh di Jawa Barat, malam Midodareni yang dilakukan di Jawa Tengah. Pengetahuan mengenai apa saja peninggalan sejarah yang kita miliki merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjaga agar Indonesia tidak kehilangan budaya aslinya sendiri yang sangat beragam dan perlu dilestarikan. Sebagai bangsa Indonesia, kita juga tidak boleh kehilangan identitas sebagai bangsa yang kaya akan budaya di tengah gempuran berbagai budaya dari luar.
Jakarta - Sebagai negara multikultural, Indonesia sejak dahulu telah menerapkan toleransi yang salah satunya tercermin dari bangunan masjid. Bangunan-bangunan masjid di Indonesia terbilang unik karena memadukan berbagai budaya yang saling mempengaruhi atau disebut sebagai detikTravel dari berbagai sumber, Selasa 28/4/2020 inilah sejumlah masjid di Indonesia yang mencerminkan akulturasi pada Masjid Agung Demak Foto Kurnia/detikTravelMasjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masjid ini telah berdiri sejak abad ke-15 tepatnya tahun 1479 M. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan raja pertama Kerajaan Demak yakni Raden Patah bersama dengan Wali waktu itu, Masjid Agung Demak menjadi simbol penyebaran Islam di Pulau Jawa. Sebagaimana dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, Kerajaan Demak berdiri ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat di Nusantara. Oleh sebab itu dalam menyebarkan agama Islam, Kerajaan Demak harus menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat pada saat itu satu penyesuaian ini terlihat dari akulturasi budaya pada bangunan masjid yang menggabungkan kebudayaan Hindu dan Islam. Tujuannya agar Islam dapat diterima masyarakat karena tidak merubah sesuatu yang sudah ada akulturasi di Masjid Agung Demak terlihat dari atap berundak tiga yang bermakna gambaran akibah Islam yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Kemudian pintu masjid berjumlah lima sebagai lambang dari rukun Islam sementara jendela berjumlah 6 melambangkan rukun iman. Di sekitar masjid juga terdapat kolam wudhu, yang menurut Pijper merupakan kelanjutan dari bentuk Masjid Menara KudusFoto Muhammad Ikhsan Burhanudin/d'TravelerMasih di Jawa Tengah, kita bergeser menuju Kudus, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Kota. Di sana juga terdapat masjid bersejarah yang memperlihatkan akulturasi budaya Islam dan adalah Masjid Al Aqsa atau yang lebih populer disebut Masjid Menara Kudus. Masjid ini dibangun pada tahun 1549 oleh Sunan akulturasi Islam-Hindu terlihat ketika traveler memasuki kompleks masjid. Traveler akan disambut gapura berbentuk candi bentar. Setelah itu traveler akan melihat gapura berbentuk paduraksa yang terdapat di serambi masjid dan di halaman utama lagi, Masjid Menara Kudus ini memiliki menara yang terbuat dari batu bata merah. Menurut Tjandrasasmitra dalam bukunya berjudul Indonesia Dalam Sejarah Kedatangan dan Peradaban Islam, Menara Kudus ini pada mulanya bukanlah bangunan menara tetapi bangunan menyerupai candi seperti bentuk kulkul yang ada di setinggi 18 meter itu dibangun tanpa perekat semen tetapi menggunakan teknik gosok atau disebut kosod. Dinding menara dihiasi 32 piring keramik yang berlukiskan kembang, masjid, manusia dan unta, serta pohon itu ada pula pancuran wudhu yang menunjukkan akulturasi dengan Buddha. Jumlah pancuran yang berjumlah 8 itu mengadopsi keyakinan Buddha yakni Asta Sanghika Marga atau Delapan Jalan Kebenaran. Simak Video "Mengagumi Indahnya Masjid Al-Aqsha Menara Kudus" [GambasVideo 20detik]
jelaskan mengapa semua bangunan masjid peninggalan sejarah di indonesia