Hormatiyang Tua, Sayangi yang Muda. Rasulullah SAW begitu menghormati seseorang yang usianya lebih tua. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW begitu menghormati seseorang yang usianya lebih tua. Sejumlah menunjukkan betapa mulianya menghormati orang yang lebih tua dalam etika pergaulan sehari-hari. Pernah suatu ketika, Rasulullah SAW Hormati yang tua, sayangi yang muda." Jangan sengketa. Pesanan ringkas untuk #SilvrrLover Tapi tang si muda Seagate Backup Plus Silm Hard Disk ni ada promosi sempena Menghormatiorang yang lebih tua daripada kita dan mengasihi yang lebih muda merupakan sunnah Nabi SAW yang mulia. 3. Ayuh kita laksanakan kehidupan Islam yang sebenar dan hidupkan semua sunnah Nabi SAW sepertimana yang dianjurkan oleh baginda untuk keberkatan dan kesejahteraan kehidupan di dunia. MamaMasscomm: Hormati yang Tua, Sayangi yang Muda 0 Ulasan. OLEH: PUAN HARIYATI ARIFFIN. Seorang kolumnis dan Pensyarah Kanan Fakulti Komunikasi dan Pengajian Media, UiTM Shah Alam. Cara bercakap dengan orang yang lebih tua daripada mereka pun, sudah kurang adabnya. Begitu juga dalam kehidupan seharian, di mana generasi sekarang kurang Keadaanemosional seseorang amatlah mudah terpengaruh oleh lingkungan di mana dia berada, maka hendaknya kita melatih cara bersikap supaya dapat menjadi pribadi yang kalem dan ramah serta tidak mudah goyah dalam bersikap. Nah, berikut ini langkah-langkahnya. 1. Hormati yang tua, sayangi yang muda coach space 1 Islam mengajar umatnya saling menyayangi dan menghormati orang lain. 2. Sayangi orang yang lebih muda dari kita dan hormati yang lebih tua. 3. Antara cara menghormati orang tua adalah a. Memanggil dengan gelaran serta panggilan yang baik b. Bercakap dengan sopan santun c. Berjalan dibelakang atau di sisi bukan dihadapan orang tua d. 9IsEhU. Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam SAYANGI YANG MUDA HORMATI YANG TUA SAYANGI YANG MUDA HORMATI YANG TUA ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู SAYANGI YANG MUDA HORMATI YANG TUA Hendaklah kita tidak melupakan akhlak yang mulia ini. Mari kita hiasi diri kita dengannya, karena setiap insan memiliki hak-hak sesama yang harus dijaga. Sebagaimana sabda Rasulullah ๏ทบ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ุตูŽุบููŠุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽูŠููˆูŽู‚ู‘ูุฑู’ ูƒูŽุจููŠุฑูŽู†ูŽุง โ€œBukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda, atau tidak menghormati yang lebih tua.โ€ [HR. at-Tirmidzi no. 1842 dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu] [1]. Yang dimaksud dengan sabdanya Bukan termasuk golongan kamiโ€™, adalah bukan termasuk orang yang mengikuti jalan kami secara sempurna. [2]. Maksud dari perkataanya Orang yang tidak menghormati yang lebih tuaโ€™, yaitu tidak menunaikan haknya dengan memuliakan dan menghormati mereka. [3]. Arti dari sabdanya Tidak menyayangi yang lebih muda, ialah berlaku lemah lembut kepada yang lebih muda, yaitu dengan membimbing dan mengajarinya. Karena menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda, kemudian memerintahkan pada suatu kebaikan, serta mencegah dari kejelekan termasuk sunnah para Nabi dan Rasul. Sehingga barang siapa yang enggan mengikuti petunjuk mereka, maka mereka dikatakan tidak termasuk meniti jalan para Nabi dan Rasul secara sempurna. Dan di dalam hadis ini menunjukkan keutamaan orang yang berbudi pekerti yang luhur seperti berakhlak yang mulia dan agung, serta adanya ancaman bagi yang berpaling dari itu semuanya. Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda โ€œBarang siapa yang tidak menyayangi orang yang lebih mudadi antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih tua, maka dia bukan termasuk golongan kami.โ€ [HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad]. Kedua hadis tersebut menunjukkan perintah untuk kita menjaga hak yang lebih tua, yaitu menghormati orang yang lebih tua, dan menjaga hak yang lebih muda daripada, kita yaitu hak menyayanginya. Maka dari itu, hendaklah kita berusaha untuk menjadikan akhlak mulia ini terpatri dalam diri kita. Website Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Email [email protected] Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest sayangiyangmuda hormatiyangtua adabakhlak akhlakmulia menyayangi menghormati Related Posts Sayangi yang Muda, Hormati yang Tua Oleh Dr. Didi Junaedi, Jurusan Ilmu Al-Qurโ€™an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon โ€Žโ€Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang โ€Žmuda diantara kami dan tidak menghormati orang yang tuaโ€ HR. Al-โ€ŽTirmidzi.โ€Ž Rasulullah Saw. melalui sabdanya tersebut menunjukkan betapa ajaran โ€ŽIslam itu sangat indah, peduli dengan perasaan setiap orang. Ya, siapa di โ€Žantara kita yang tidak ingin disayangi? Siapa pula di antara kita yang tidak โ€Žingin dihormati? Penulis sangat yakin, bahwa setiap orang pasti ingin โ€Ždisayangi dan dihormati. Hal ini pula yang diajarkan oleh Islam sekaligus โ€Ždicontohkan oleh Rasulullah Saw. dalam pergaulan sehari-hari dengan para โ€Žsahabatnya, juga dengan masyarakat sekitar tempat beliau tinggal.โ€Ž Menyayangi yang muda, menghormati yang tua. Sebuah pesan singkat โ€ŽSang Nabi Saw. tetapi menyimpan makna yang sangat dalam dan agung.โ€Ž Mari kita cermati kondisi masyarakat kita saat ini. Nilai-nilai luhur โ€Žajaran Islam, juga tata krama bangsa Indonesia yang sangat menjunjung โ€Žtinggi penghormatan terhadap sesama, saling menyayangi dan mengasihi, โ€Žtampaknya kian hari kian memudar.โ€Ž Simak saja tayangan di layar kaca kita. Bagaimana seorang murid, โ€Žmislanya, yang seharusnya menghormati gurunya, justru melaporkannya ke โ€Žpihak yang berwajib, dan akhirnya sang guru dipenjara hanya gara-gara โ€Žditegur karena melakukan suatu tindakan yang tidak pantas dilakukannya. Di โ€Žsisi lain, ada seorang kakak kelas, yang seharusnya menyayangi dan โ€Žmembimbing adik kelasnya, justru tega menganiaya adik kelasnya itu hanya โ€Žkarena masalah sepele.โ€Ž Mungkin hal-hal seperti inilah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah Saw. โ€Žakan terjadi, jika rasa sayang dan hormat sudah hilang dari kehidupan kita. โ€Ž Ternyata benar adanya. Benar-benar terjadi di era modern ini. Ketika โ€Žrasa hormat kepada orang yang lebih tua sudah tidak ada di hati anak-anak โ€Žmuda, mereka tidak risih dan canggung lagi untuk melakukan tindakan โ€Žamoral dan kurang ajar kepada orang-orang tua. Sebaliknya, ketika rasa โ€Žsayang kepada orang yang lebih muda sudah sirna dari hati orang-orang tua, โ€Žmaka tindak sewenang-wenang mudah saja mereka lakukan. Sikap โ€Žmeremehkan kemampuan yang lebih muda, karena dianggap kurang โ€Žberpengalaman menjadi hal yang dianggap wajar belaka.โ€Ž Sungguh betapa visionernya Rasulullah Saw. Pesan sederhana namun โ€Žbermuatan nilai yang sangat luar biasa. Inilah yang seharusnya kita tanamkan โ€Ždalam diri kita masing-masing dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-โ€Žhari, dalam pergaulan dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat โ€Žtinggal kita, dalam hubungan sosial kita dengan rekan kerja, kolega serta โ€Žsiapa saja yang menjalin hubungan dengan kita.โ€Ž Saling menyayangi dan saling menghormati ibarat dua sisi mata uang โ€Žyang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika kita yang muda ingin โ€Ždisayangi yang tua, maka kita harus menghormati orang yang lebih tua dari โ€Žkita. Sebaliknya, jika orang tua ingin dihormati oleh anak muda, maka ia pun โ€Žharus menyayangi yang muda.โ€Ž โ€ŽInilah hukum timbal balik yang berlaku umum. Jangan harap kita โ€Ždisayangi oleh orang tua, jika kita tidak menghormati mereka. Pun demikian โ€Žhalnya, jangan harap orang tua dihormati oleh anak muda, jika mereka tidak โ€Žmenyayanginya.โ€Ž โ€Ž* Ruang Inspirasi, Ahad, 9 Mei 2021/ 27 Ramadan 1442 H.โ€Ž ๏ปฟTiada tatanan kehidupan yang lebih indah dari yang dibawa oleh syariat Islam. Konsep menuju kehidupan yang tenteram dan damai baik sebagai individu maupun kelompok telah dipaparkan dengan gamblangnya dalam ayat-ayat Al-Qurโ€™an dan hadits-hadits Rasulullah n. Di antara konsep tersebut adalah keharusan menjalin kasih sayang kepada sesama muslim tanpa memandang usia, asal-usul serta status sosial. Eratnya tali cinta kasih ini juga tidak terbatas ketika mereka sama-sama masih hidup, bahkan telah mati sekalipun. Allah l telah mengabadikan doa orang-orang yang beriman yang datang setelah kaum Muhajirin dan Anshar dalam Al-Qurโ€™an โ€œDan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha penyantun lagi Maha penyayangโ€™.โ€ Al-Hasyr 10 Ucapan selamat dan doa kebaikan selalu muncul dari mulut mereka yang manis terhadap saudara-saudaranya. Coba kita lihat bagaimana bimbingan Nabi kita saat kita berziarah kubur. Nabi n membimbing mengucapkan doa ุงู„ุณูŽู‘ู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠูŽุงุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ุง ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽู„ูŽุงุญูู‚ููˆู†ูŽ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ุนูŽุงูููŠูŽุฉูŽ โ€œSemoga kesejahteraan dilimpahkan atas kalian wahai penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya kami juga akan menyusul kalian insya Allah. Aku memohon keselamatan untuk kami dan kalian kepada Allah.โ€ HR. Muslim, kitab Al-Janaiz no. 975 Bahkan setiap tasyahud dalam shalat, kita membaca ุงู„ุณูŽู‘ู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุตูŽู‘ุงู„ูุญููŠู†ูŽ โ€œSemoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kita dan hamba-hamba Allah yang shalih.โ€ Inilah bentuk kecintaan yang bersumber dari hati-hati yang dalam. Kaum muslimin akan selalu kuat dan berwibawa manakala tali agama ini dipegang erat-erat. Dengannya, musuh-musuh agama ditimpa perasaan takut dan tidak bisa melihat umat ini dengan pandangan remeh. Berikut akan kami uraikan dua permasalahan penting demi tercapainya suasana keakraban yang membuahkan kasih sayang di antara kaum muslimin. Pertama memuliakan orang yang lebih tua. Menghormati orang yang tua bukan hanya budaya, namun bagian dari akhlak mulia dan terpuji yang diseru oleh Islam. Hal ini dilakukan dengan cara memuliakannya dan memerhatikan hak-haknya. Terlebih, bila disamping tua umurnya, juga lemah fisik, mental, dan status sosialnya. Nabi n bersabda ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ุตูŽุบููŠู’ุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุนู’ุฑููู’ ุญูŽู‚ูŽู‘ ูƒูŽุจููŠุฑูŽู†ูŽุง ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ูŽู‘ุง โ€œBarangsiapa tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak mengenal hak orang tua kami maka bukan termasuk golongan kami.โ€ HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab, lihat Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 271 Hadits ini merupakan ancaman bagi orang yang menyia-nyiakan dan meremehkan hak orang yang sudah tua, di mana orang tersebut tidak di atas petunjuk Nabi n dan tidak menepati jalannya. Menghormati mereka termasuk mengagungkan Allah l sebagaimana sabda Nabi n ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุฅูุฌู’ู„ูŽุงู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฅููƒู’ุฑูŽุงู…ูŽ ุฐููŠ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุจูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูˆูŽุญูŽุงู…ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุบูŽุงู„ููŠ ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽุงูููŠ ุนูŽู†ู’ู‡ู ูˆูŽุฅููƒู’ุฑูŽุงู…ูŽ ุฐููŠ ุงู„ุณูู‘ู„ู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ู’ู…ูู‚ู’ุณูุทู โ€œSesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah menghormati seorang muslim yang beruban sudah tua, pembawa Al-Qurโ€™an yang tidak berlebih-lebihan padanya dengan melampaui batas dan tidak menjauh dari mengamalkan Al-Qurโ€™an tersebut, serta memuliakan penguasa yang adil.โ€ HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih At-Tarhib no. 92 Orang tua tentunya telah melewati berbagai macam tahapan hidup di dunia ini sehingga setumpuk pengalaman dimilikinya. Orang yang telah mencapai kondisi ini biasanya ketika hendak melakukan sesuatu telah dipikirkan matang-matang. Terlebih lagi, disamping banyak pengalamannya, juga mendalam ilmu dan ibadahnya. Ini berbeda dengan kebanyakan anak muda yang umumnya masih minim ilmunya, dangkal pengalamannya, dan sering memperturutkan hawa nafsunya. Rasulullah n bersabda ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽูƒูŽุงุจูุฑููƒูู…ู’ โ€œBarakah itu bersama orang-orang tua dari kalian.โ€ HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim, dll, lihat Shahihul Jamiโ€™ no. 2884 Mungkin kita bisa mengambil pelajaran dari fitnah Khawarij kelompok sesat di masa sahabat Ali z. Semangat mereka dalam mengamalkan agama tidak diimbangi dengan mengikuti pemahaman para sahabat Nabi n. Para Khawarij yang umumnya dari kalangan muda terkadang berdalilkan dengan dalil-dalil syariat, sesuatu yang sebenarnya bukan dalil bagi mereka. Para sahabat yang mengetahui sebab turunnya ayat dan sebab periwayatan hadits tentunya lebih tahu maksudnya dari mereka. Nabi n menjelaskan di antara ciri-ciri Khawarij yang akan muncul adalah ุณูŽูŠูŽุฎู’ุฑูุฌู ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุขูŽุฎูุฑู ุงู„ุฒูŽู‘ู…ูŽุงู†ู ุฃูŽุญู’ุฏูŽุงุซู ุงู„ู’ุฃูŽุณู’ู†ูŽุงู†ู ุณูููŽู‡ูŽุงุกู ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ู„ูŽุงู…ู โ€œAkan muncul di akhir zaman suatu kaum yang muda umurnya para pemuda yang bodoh akalnya.โ€ HR. Al-Bukhari no. 6930 An-Nawawi t menerangkan โ€œDiambil faedah dari hadits ini bahwa kekokohan dan kuatnya pandangan hati adalah ketika seorang telah sempurna umurnya, banyak pengalamannya, dan kuat pemahamannya.โ€Fathul Bari 12/287 Mendahulukan orang yang lebih tua Ada beberapa keadaan yang disyariatkan untuk mengutamakan orang yang lebih tua, di antaranya 1. Dalam mengimami shalat. Nabi n bersabda dalam hadits Malik bin Al-Huwairits z ุฅูุฐูŽุง ุญูŽุถูŽุฑูŽุชู ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ู„ููŠูุคูŽุฐูู‘ู†ู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุคูู…ูู‘ูƒูู…ู’ ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑููƒูู…ู’ โ€œBila waktu shalat telah tiba maka hendaklah salah seorang kalian mengumandangkan adzan dan orang yang paling tua mengimami shalat kalian.โ€ HR. Al-Bukhari no. 628 Disebutkan dalam hadits lain, bahwa Nabi n bersabda yang artinya โ€œYang mengimami manusia adalah orang yang pandai membaca memahami Al-Qurโ€™an. Bila dari sisi bacaan Al-Qurโ€™an mereka sama maka yang paling tahu tentang sunnah. Bila pengetahuan mereka tentang sunnah sama maka yang paling dahulu berhijrah. Bila dalam hijrah mereka sama maka yang paling tua umurnya.โ€ HR. Muslim 2. Dalam berbicara dan memberikan keterangan, kecuali yang kecil lebih tahu dan lebih mampu berbicara. Disebutkan oleh Sahl bin Abi Hatsmah bahwa Abdullah bin Sahl dan Muhayyishah bertolak pergi menuju Khaibar yang pada saat itu ada ikatan perdamaian. Sesampainya di sana keduanya berada di tempat yang berbeda. Setelah itu Muhayyishah datang menemui temannya, Abdullah bin Sahl, dan ternyata didapati dalam keadaan bersimbah darah, terbunuh. Muhayyishah lalu mengubur temannya kemudian pulang ke Madinah. Setelah itu Abdurrahman bin Sahl saudara Abdullah yang terbunuh tersebut, Muhayyishah, dan Huwayyishah putra Masโ€™ud datang menghadap Nabi n. Abdurrahman yang waktu itu adalah orang paling kecil yang menghadap Nabi n ingin berbicara, maka Nabi n mengatakan โ€œHendaknya yang paling tua yang berbicara.โ€ Maka kedua temannya yang berbicara dan Abdurrahman diam.โ€ HR. Al-Bukhari no. 3173 Perhatikanlah. Meski seorang dalam keadaan tertimpa musibah namun seorang tetap menjaga adab-adab agamanya. 3. Dalam pemberian. Sebagaimana hadits yang diceritakan oleh Ibnu Umar c bahwa ia melihat Rasulullah n bersiwak membersihkan gigi dan lisan dengan batang siwak, lalu beliau memberikan siwak tadi kepada orang yang paling tua. Nabi n mengatakan ุฅูู†ูŽู‘ ุฌูุจู’ุฑููŠู„ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃููƒูŽุจูู‘ุฑูŽ โ€œSesungguhnya Jibril memerintahkan aku untuk memberikan kepada yang paling tua.โ€ lihat Ash-Shahihah no. 1555, dan hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad Ibnu Baththal t mengatakan โ€œDalam hadits ini ada faedah yaitu mengutamakan orang yang sudah berusia lanjut dalam pemberian siwak. Masuk pula dalam hal ini mendahulukan dalam hal diberi makanan dan minuman, berjalan dan berbicara. Al-Muhallab berkata Hal ini dilakukan apabila manusia tidak duduk dengan berurutan, bila mereka duduk berurutan maka yang sunnah ketika itu mendahulukan yang kananโ€™.โ€ Ash-Shahihah vol. IV/76 Sahabat Anas bin Malik z menyebutkan bahwa Rasulullah n diberi susu yang dicampur dengan air. Di sebelah kanan Nabi n ada seorang badui sedangkan di sebelah kirinya ada Abu Bakr z. Nabi meminum susu tadi lalu memberikannya kepada badui itu. Nabi n mengatakan ุงู„ู’ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ูŽ ููŽุงู„ู’ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ูŽ โ€œDahulukan yang kanan lalu yang kanan.โ€ HR. Al-Bukhari no. 5619 Demikian besarnya hak-hak orang yang sudah tua dan penghormatan kepada mereka sangat ditekankan bila dia itu adalah orangtuanya, kakeknya, pamannya, kerabat atau tetangganya. Karena mereka memiliki hak yang besar sebagai karib kerabat dan tetangga. Orang yang menghormati/memuliakan mereka maka dia akan dihormati saat tuanya. Balasan setimpal dengan perbuatan. Seperti apa kamu berbuat, maka seperti itu pula kamu dibalas. Disebutkan dari Yahya bin Saโ€™id Al-Madani, ia berkata, โ€œTelah sampai berita kepada kami bahwa siapa saja yang menghinakan orang yang sudah tua maka ia tidak akan mati sampai Allah l mengutus seorang yang menghinakannya di saat dia telah tua.โ€ lihat Al-Fawaid Al-Mantsurah hal. 84 karya Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Orang yang sudah beruban Termasuk tanda-tanda orang yang telah menginjak usia lanjut adalah uban yang menghiasi kepalanya, kekuatan fisik yang mengendur, pandangan dan penglihatan yang mulai berkurang ketajamannya. Seorang muslim yang telah mencapai kondisi seperti ini tentunya telah melewati masa-masa yang panjang dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah l. Berbagai manis dan getirnya kehidupan telah dilakoninya. Dia pun merasa ajal telah dekat sehingga pendekatan diri kepada Allah l semakin bertambah. Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya adalah sebaik-baik orang, sebagaimana sabda Nabi n ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ู…ูŽู†ู’ ุทูŽุงู„ูŽ ุนูู…ู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูู†ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู โ€œSebaik-baik orang ialah yang panjang umurnya dan baik amalannya.โ€ HR. At-Tirmidzi dan dia menghasankannya Orang yang beruban rambutnya karena menjalankan ketaatan kepada Allah l, dia memiliki keutamaan. Nabi n bersabda ู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุจูŽ ุดูŽูŠู’ุจูŽุฉู‹ ูููŠ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ู†ููˆู’ุฑู‹ุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู โ€œBarangsiapa beruban dengan suatu uban di dalam Islam maka uban itu akan menjadi cahaya baginya di hari kiamat.โ€ HR. At-Tirmidzi dan An-Nasaโ€™i. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam kitab Shahihul Jamiโ€™ no. 6307 Maksudnya, uban tersebut akan menjadi cahaya, sehingga pemiliknya menjadikannya sebagai penunjuk jalan. Cahaya itu akan berjalan di hadapannya di kegelapan padang mahsyar, sampai Allah l memasukkannya ke dalam jannah surga. Uban, meski bukan rekayasa hamba, namun bila muncul karena suatu sebab, seperti jihad atau takut kepada Allah l, maka ditempatkan pada usaha amalan hamba. Oleh karena itu, dimakruhkan โ€“bahkan tidak keliru bila dikatakan haramโ€“ mencabut uban yang ada di jenggot atau semisalnya. lihat Faidhul Qadir karya Al-Munawi, 6/202 Tentang larangan mencabut uban, telah diriwayatkan bahwa Nabi n bersabda ู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ุชูŽูููˆุง ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุจูŽ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู†ููˆุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู โ€œJanganlah kalian mencabut uban, karena ia merupakan cahaya seorang muslim di hari kiamat.โ€ HR. Abu Dawud, dll. Al-Imam An-Nawawi t dalam Riyadush Shalihin menghasankannya Kedua menyayangi anak kecil Bila orang yang telah lanjut usia mendapatkan hak penghormatan dan pemuliaan, demikian pula dengan anak yang masih kecil, dia berhak mendapat kasih sayang yang penuh. Anak kecil yang belum baligh secara umum masih lemah fisik dan mentalnya, serta belum mengetahui persis tentang kemaslahatan untuk dirinya. Kondisi yang seperti ini tentunya menggugah kita untuk memberikan kasih sayang kepadanya, karena beban syariat juga belum ditujukan kepadanya dan pena pencatat dosa pun belum berlaku atasnya. Oleh karenanya, menyayangi anak kecil merupakan keharusan. Nabi n bersabda ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ูŽู‘ุง ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ุตูŽุบููŠุฑูŽู†ูŽุง โ€œBukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami.โ€ HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Al-Imam An-Nawawi t menshahihkannya dalam Riyadhush Shalihin Bila sifat belas kasihan dicabut dari seseorang maka hal itu menjadi pertanda kecelakaan baginya. Nabi n bersabda ู„ุงูŽ ุชูู†ู’ุฒูŽุนู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽุฉู ุฅูู„ุงูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุดูŽู‚ููŠูู‘ โ€œTidaklah sifat kasih sayang dicabut melainkan dari orang yang celaka.โ€ HR. Ahmad dll. Dalam Shahihul Jamiโ€™ no. 7467, Asy-Syaikh Al-Albani t menshahihkannya Pernah pada suatu saat Nabi n mencium Hasan bin Ali c, cucunya. Waktu itu, di sisi Nabi ada seorang bernama Al-Aqraโ€™ bin Habis At-Tamimi sedang duduk. Maka Al-Aqraโ€™ mengatakan โ€œSesungguhnya saya memiliki sepuluh anak, tidak pernah satu pun yang saya cium.โ€ Maka Rasulullah n melihat kepadanya dan mengatakan ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ู„ูŽุง ูŠูุฑู’ุญูŽู…ู’ โ€œOrang yang tidak menyayangi maka tidak disayangi Allah l.โ€ HR. Al-Bukhari no. 5997 Lihatlah, betapa meruginya yang tidak mendapat rahmat Allah l padahal rahmat-Nya sangat luas. Sungguh balasan kebaikan adalah kebaikan, sebagaimana firman Allah l โ€œTidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.โ€ Ar-Rahman 60 Tentunya, menyayangi anak kecil tidak hanya terbatas pada anaknya sendiri bahkan umum sifatnya. Bentuk menyayangi anak kecil juga banyak. Misalnya, dengan mencandainya tanpa ada kedustaan untuk memasukkan kegembiraan pada dirinya, menciumnya, menggendongnya, mengusap kepalanya, menyapa dan menyalaminya, serta mengucapkan salam kepadanya. Pada suatu saat Anas bin Malik z melewati anak-anak kecil lalu ia mengucapkan salam kepada mereka. Anas z berkata โ€œDahulu Rasulullah n melakukan demikian.โ€ Muttafaqun alaihi Termasuk menyayangi anak kecil adalah tidak mengarahkan mereka kepada hal-hal yang membahayakannya. Demikianlah bimbingan Islam yang sangat mulia. Umat hendaknya membuka mata agar melihat dengan nyata indahnya agama yang mereka anut ini. Perlu dipertegas kembali bahwa bimbingan Islam selalu relevan, tidak akan pernah usang dengan perubahan waktu dan zaman. Kita tidak akan terlalu bahagia dengan pesatnya teknologi dan menjamurnya penemuan inovasi baru, bila mental umat tidak dibangun, sehingga akidahnya rapuh dan akhlaknya karut-marut. Lihat saja, ketika kecanggihan teknologi telah merambah berbagai lapisan masyarakat yang semestinya dimanfaatkan sebagai sarana kebaikan, namun ternyata tidak sedikit dijadikan alat dan media untuk saling mencaci, memfitnah, membenci, dan menzalimi. Mari kita semua kembali kepada bimbingan agama kita dan bangkit dari kelalaian kita. Semoga kewibawaan umat yang diharapkan tidak hanya angan-angan belaka. Wallahu aโ€™lam. Penulis Ust Abu Muhammad JAKARTA - Rasulullah SAW begitu menghormati seseorang yang usianya lebih tua. Sejumlah menunjukkan betapa mulianya menghormati orang yang lebih tua dalam etika pergaulan sehari-hari. Pernah suatu ketika, Rasulullah SAW bersabda kepada Abd al-Rahman ibnu Sahl dalam sebuah pertemuan. Abd al-Rahman adalah anggota delegasi termuda yang hadir dalam pertemuan itu. Rasulullah lalu berkata kepadanya, ''Biarkan seseorang yang lebih tua darimu berbicara, biarkan seseorang yang lebih tua darimu berbicara.'' Segera saja 'Abd al Rahman terdiam. Kemudian, seseorang yang lebih tua darinya berbicara. Demikian pula disebutkan sebuah hadis muttafaq 'alaih tentang penuturan Abu Sa'id Samurah ibn Jundab RA. ''Pada Nabi SAW, aku adalah seorang anak laki-laki muda, dan aku belajar banyak dari beliau. Satu-satunya hal yang mencegahku berbicara adalah kenyataan bahwa ada orang yang lebih tua dariku di sini.'' Ada lagi teladan yang lainnya. Dalam ketergesaan menuju masjid untuk mengikuti shalat berjamaah bersama Rasulullah, Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra terpaksa harus memperlambat langkah karena di depannya berjalan seorang tua Yahudi. Ali RA tidak lantas mendahului orang itu, melainkan mengikutinya dari belakang. Hal ini membuatnya terlambat mengikuti beberapa rakaat shalat jamaah. Lebih jauh, Dr Muhammad al-Hasyimi memaknai hadis-hadis tadi sebagai wujud etika pergaulan sesuai ajaran Islam. Menghormati orang yang lebih tua, dicatat sebagai sikap dasar yang paling penting yang memberi Muslim identitasnya dalam masyarakat. sumber Dialog Jumat Republika Password recovery Recover your password your email A password will be e-mailed to you.

hormati yang tua sayangi yang muda